Sri Puji Utami dan Warseno Terima Kunjungan Kerja DPRD Madiun dan Purworejo

Senin, 21 September 2020 17:08
Sri Puji Utami dan Warseno Terima Kunjungan  Kerja DPRD Madiun dan Purworejo

Purwakarta – Wakil Ketua DPRD Sri Puji Utami (Fraksi Gerindra) selesai menerima DPRD Karawang, langsung menerima kunjungan kerja rombongan Komisi B dan D DPRD Kabupaten Madiun, Senin (21/9/2020). Mereka berkonsultasi sehubungan Purwakarta telah tumbuh sebagai kota industri baru dan dampak adanya beberapa jalan tol yang melalui Purwakarta.

Sementara, di hari yang sama di ruang kerjanya, Wakil Ketua DPRD Warseno, SE juga menerima kunjungan kerja 3 orang pimpinan DPRD Purworejo. Mereka berdiskusi, saling tukar pendapat  terkait Rencana Kerja DPRD secara umum.

Ketua Komisi B DPRD Madiun Wahyu dan Ketua Komisi D DPRD Madiun Mashudi, menjelaskan, sengaja memilih Purwakarta sebagai tempat kunjungan kerja, karena wilayahnya mirip dengan kondisi Madiun saat ini, di mana kabupaten tersebut juga dilalui jalan tol dari Surabaya dan Sidoarjo. Selain itu, jumlah penduduk relatif sama dan jumlah anggota DPRD-nya sama-sama 45 orang.

“Kami ingin mempelajari perkembangan Purwakarta yang dilalui beberapa jalan tol, dan regulasi ketenagakerjaan terkait sebagai kota industri baru?”

Menjawab pertanyaan Komisi B dan D DPRD Madiun, Sri Puji Utami menerangkan, saat ini selain Jalan Tol Cikampek, juga telah bertambah Jalan Tol Cipali dan Purbaleunyi.

“ Adanya jalan-jalan tol tersebut, di satu sisi memang menguntungkan, tapi di sisi lain juga merugikan. Keuntungannya, Purwakarta tumbuh menjadi kota industri, karena ditunjang sarana jalan tol. Kerugiannya, Purwakarta sering menjadi lintasan saja, sehingga banyak rumah makan yang tutup,” jelas Puji.

Banyaknya investor yang membuka pabrik, membuat rumah kos tumbuh subur di Purwakarta. Namun, soal tenaga kerja, memang perlu diantisipasi sejak dini. Banyaknya pabrik, seharusnya identik dengan pengurangan tenaga kerja.

“Namun, HRD atau manajer sebuah pabrik, tak jarang membawa tenaga kerja dari daerah asalnya,” tukasnya.

Untuk mengantisipasinya, di Purwakarta saat ini dilakukan kerjasama yang intens antara SMK-SMK dengan kalangan industri, guna meminimalisir tenaga kerja dari luar. Selain itu, juga akan disusun peraturannya, tentang jumlah persentase tenaga lokal yang harus diserap perusahaan.

“Setiap perusahaan yang membuka lowongan kerja, walau satu orang pun, harus dilaporkan ke Disnakertrans,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Sri Puji Utami juga menerangkan, perkembangan sektor pertanian Purwakarta. Selain sebagai penghasil buah manggis, yang telah dieksport ke beberapa negara, Purwakarta saat ini tengah mengelola “White Tea” sebagai produk unggulan. (Humas DPRD).