Komisi IV DPRD Purwakarta Klarifikasi Manajemen PT Metro Pearl Indonesia

Rabu, 16 September 2020 08:54
Komisi IV DPRD Purwakarta Klarifikasi Manajemen PT Metro Pearl Indonesia

Purwakarta – Komisi IV DPRD Purwakarta melakukan klarifikasi kepada manajamen PT Metro Pearl Indonesia, perusahaan garment di Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, di ruang rapat Komisi IV, Selasa (15/9/2020). 

Pasalnya, membludaknya para pencari kerja tersebut ke pabrik garment tersebut beberapa waktu lalu, sempat menghebohkan masyarakat. Tidak saja menyebabkan kemacetan hingga berjam-jam, lebih dari itu para pelamar berdesak-desakan dan mengabaikan protokol kesehatan. Alhasil, mereka akhirnya dibubarkan oleh pihak berwajib.  

Ketua Komisi IV Said Ali Azmi (Fraksi Gerindra), didampingi oleh Wakil Ketua Hj. Enah Rohanah (Fraksi Golkar), Sekretaris Komisi IV Ir. Moch Arief Kurniawan, MM (Fraksi PKS), dan anggota Zusyef Gusnawan, SE. Turut hadir Kadisnakertrans Titov Firman, manager HRD PT Metro Pearl Indonesia Evad Fadli dan jajarannya.

Intinya, Said Ali Azmi mempertanyakan kepada jajaran manajemen PT Metro Pearl Indonesia, kenapa insiden tersebut bisa terjadi.

“Kami menanyakan hal ini, karena ada pengaduan dari pihak   kepolisian maupun masyarakat tentang kehebohan yang terjadi,” ujar Jimi, panggilan akrabnya.

Evad Fadli, manajer PT Metro Pearl Indonesia, atas nama perusahaan meminta maaf atas terjadinya insiden, yang tidak diduganya sama sekali. Menurutnya, pihak perusahaan sebenarnya hanya memberitahukan ke pihak desa terkait perekrutan karyawan.

“Namun, kami masih melakukan investigasi, siapa oknum yang mengeshare hal itu ke media sosial, sehingga para pelamar yang datang berbondong-bondong,” ujarnya. “Sekali lagi, kami meminta maaf atas  kejadian tersebut.”

Untuk mengantisipasi hal itu tidak terulang, kata Evad Fadli, pihaknya berjanji akan melakukan perekrutan karyawan secara online.

Sebagaimana ramai diberitakan media massa, Kamis (10/9/2020) lalu, PT Metro Pearl Indonesia kebanjiran para pencari kerja. Para pelamar mengaku, mendapat informasi lowongan kerja dari media sosial. Sayangnya, karena sangat antusiasnya para pelamar, mereka mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan, mengakibatkan  kemacetan jalur d ruas jalan menuju Jatiluhur dan sebaliknya hingga berjam-jam.  (Humas DPRD).