Ketua DPRD Purwakarta Dukung Deklarasi Damai

Senin, 09 November 2020 07:10
Ketua DPRD Purwakarta Dukung Deklarasi Damai

Purwakarta – Ketua DPRD Purwakarta H. Ahmad Sanusi menghadiri dan mendukung sepenuhnya deklarasi damai, yang digagas Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika dengan berbagai elemen masyarakat, di Taman Maya Datar, Kamis (22/10/20).

Hadir dalam kesempatan itu, antara lain Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), sejumlah organisasi Islam, sejumlah serikat buruh, sejumlah organisasi mahasiswa, dan elemen-elemen masyarakat lainnya.

Bupati mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Purwakarta. Deklarasi damai ini, lanjutnya, untuk mempertegas komitmen semua masyarakat Purwakarta, agar menghindari hal-hal yang bersifat anarkis.

 

Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Purwakarta, Drs. Bahir Muklkis, M. Pd menyatakan penolakannya terhadap unjuk rasa yang berujung anarkis, menolak hujatan dan ujaran kebencian, dan menolak berita hoaks.

Pada akhir kegiatan dilakukan penandatanganan dokumen deklarasi damai, antara lain oleh Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 0619, dan sejumlah undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika menerangkan, Kabupaten Purwakarta saat ini merupakan kabupaten terkecil kedua setelah Kabupaten Pangandaran. Hanya saja, lanjutnya, Purwakarta tidak punya potensi laut, migas, potensi hutan, dan potensi sumber daya alam lainnya.

 

“Kita cenderung mengandalkan wisata alam dan wisata kuliner. Ada 63 titik tempat wisata alam yang dikelola Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Namun, akses jalannya kita dukung supaya wisata tersebut dapat lebih berkembang, ” ujarnya.

Di sisi lain, Bupati merasa prihatin, karena banyak UMKM yang kini terdampak pandemi. Menurutnya,  ada sekitar 400 pedagang di kawasan Taman Air Mancur Sri Baduga, yang tidak bisa menikmati penghasilan seperti dulu.

“ Dari jumlah pedagang sebanyak itu, misalnya masing-masing memiliki 2 orang anak saja, berarti sekitar 100 ribu warga yang terdampak akibat pandemi,” ujarnya, seraya melanjutkan, sebelum pandemi, setiap malam minggu sekitar 50 ribu warga berkunjung dan menikmati kuliner di sekitar Situ Buleud.

 

“Namun, sekarang para pedagang tidak bisa lagi mengais rejeki, karena tutupnya Taman Air Mancur Sri Baduga untuk sementara waktu. Di sisi lain, sektor PAD dari parkir dan pajak makanan juga berkurang,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni selalu menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan, sehingga pandemic segera berlalu.

“Mari kita jaga Purwakarta, agar tetap kondusif dan kita segera bangkit dari keterpurukan,” ujar Bupati, seraya memohon maaf, karena belum maksimal membangun Purwakarta.  

Dimintai pendapatnya, Ketua DPRD H. Ahmad Sanusi mengatakan, aksi demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, yang berlangsung ricuh dan anarkis di berbagai daerah, memang mengundang keprihatinan semua pihak di Purwakarta.

 

“Oleh karena itu, guna mengantisipasi supaya hal itu tidak terjadi di Purwakarta, deklarasi damai ini sangat diperlukan, mengingat aksi-aksi anarkis pada akhirnya hanya mengundang kerugian semua pihak,” ujarnya.

Dalam era demokrasi ini, kata Ahmad Sanusi, kebebasan menyampaikan pendapat memang dijamin oleh undang-undang. Namun, lanjutnya, alangkah eloknya kalau hal itu dilakukan dengan cara-cara yang santun dan elegan, serta tidak merugikan pihak lainnya.

“Dengan cara-cara yang santun dan elegan, tentunya gagasan atau pendapat lebih bisa diterima semua pihak daripada cara-cara yang anarkis atau merusak. Apalagi bila yang dirusak adalah sarana kepentingan umum, yang dibangun dengan susah payah oleh pemerintah,” ujarnya, seraya berharap, dengan deklarasi anti anarkis ini, Purwakarta tetap berada dalam keadaan kondusif. (Humas DPRD)