Warga Griya Asri Tuntut Pengaspalan Jalan

Kamis, 20 Februari 2020 08:18
Warga Griya Asri Tuntut Pengaspalan Jalan

Humas DPRD Purwakarta - Kendati sudah diserah-terimakan kepada Pemda setahun lalu, tapi belum ada kucuran  bantuan pembangunan yang diterima masyarakat Perum Griya Asri. Padahal, saat ini kondisi jalan rusak parah, drainase tidak sempurna, bahkan tebing sungai banyak yang laongsor hingga warga RT 07 menjadi korban banjir. Keluhan itu disampaikan Syamsir Nawawi, Ketua RW 11, saat mengikuti kegiatan reses Dedi Juhari, Rabu (20/2/2020).

 

Reses hari terakhir yang dilaksanakan Ketua Fraksi PKS ini berlangsung di rumah Roni, warga RT 12 RW 11 Perum Griya Asri. Hadir dalam kesempatan itu Lurah Ciseureuh Yai Uun Khaerun, SE, Tim Monitorng reses Hj. R Helly Susiawati, S. Sos, M.Si, sejumlah RT, jajaran pengurus DPC PKS, ibu-ibu majelis taklim dan puluhan warga setempat.

 

Syamsir Nawawi pada kesempatan itu menyampaikan proposal pengaspalan jalan kepada Lurah Ciseureuh, disaksikan oleh Dedi Juhari yang sekaligus diminta untuk memfasilitasinya. “Mudah-mudahan aspirasi warga kami kali ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintahan kelurahan dan diperjuangkan oleh Pak Dedi Juhari,” harap Syamsir. 

 

Pada saat menerangkan tupoksinya Dedi menjelaskan, bahwa dewan telah merampungkan 4 Perda akhir tahun lalu dan kini membahas 3 Rapaerda baru. Salah satu yang dibahas, lanjut Dedi, tentang Perumda BPR Raharja.

 

 

“Perumda BPR Raharja ini, diharapkan dapat berpihak kepada masyarakat kecil, yang selama ini terjerat bank emok, yang sering mengakibatkan dampak negatif kepada warga,”tuturnya. 

 

Sementara, Sahilun, salah seorang warga justru menyikapi ketidakadilan pemerintah, yang tengah membenahi PT Jiwa Seraya, perusahaan asuransi milik pemerintah yang dikorup trilyunan rupiah. Padahal, di Purwakarta, banyak warga yang menjadi korban PT Bumi Putera, tapi kurang mendapat perhatian.

 

“Nasabah Jiwa Seraya kebanyakan korporasi yang menjadi korban, sedangkan Bumi Putera justru rakyat kecil yang menjadi korbannya,”ujarnya.

 

Sahilun mengaku sebagai nasabah PT Bumi Putera. Ia mengikuti program bea-siswa, yang preminya dibayar dengan susah payah demi menunjang pendidikan anaknya. Namun, ketika jatuh tempo, sudah setahun ini tak dibayarkan oleh perusahaan asuransi tersebut.

 

“Saya harap, dewan berkenan membantu kesulitan masyarakat kecil seperti kami, yang menjadi korban perusahaan asuransi. Masalahnya, kenapa persoalan Bumi Putera tidak diangkat ke tingkat nasional seperti halnya kasus Jiwa Seraya yang gagal bayar? “ tanyanya.

 

Kendati ada beberapa warga yang menyampaikan asipirasinya dengan sengit dan bersikap apatis terhadap anggota dewan, Dedi menanggapi semua aspirasi dengan tenang dan bijaksana. di berjanji akan membantu memperjuangkan semua aspirasi yang ada. “Semua aspirasi yang masuk tentu akan saya perjuangkan bersama-sama anggota dewan lainnya,”ujar anggota Komisi I DPRD Purwakarta ini.. ( Humas DPRD).